Pelatihan Tutor PAUD



Dalam rangka menunjang program pemerintah dalam hal pendidikan anak usia dini, Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) bersama Rumah Belajar “Lentera” dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Boyolali mengadakan pelatihan kepada 31 Tutor PAUD dari 20 Kelompok bermain dan Posyandu PAUD dari Kab. Boyolali, khususnya Kecamatan Ampel . Pelatihan dilakukan selama 2 hari, 19 dan 20 Desember 2009 di desa Jlarem, Kecamatan Ampel . Metoda pelatihan dilakukan dengan metode pembelajaran orang dewasa melalui diskusi, kerja kelompok, serta presentasi kelompok, termasuk demonstrasi bagaimana mempraktekkan metode sentra dan lingkaran.

Apa dasar pemilihan Tema Pelatihan? Tema pelatihan yang dipilih adalah tentang pengenalan hak anak, Pengenalan teori Perkembangan psikologi anak, serta bagaimana cara menyiapkan sebuah rencana kegiatan Pembelajaran ini, didasarkan pada sebuah rapid need assessment yang dilakukan oleh Rumah Belajar Lentera. Ada ada 2 kebutuhan/ masalah yang diprioritaskan di wilayah Boyolali, yaitu banyaknya Tutor PAUD dengan latar pendidikan bukan dari PAUD dan banyaknya kelompok bermain yang mempunyai sarana alat permainan terbatas. Diharapkan dengan mempergunakan metoda sentra dan lingkaran , kelompok bermain peserta pelatihan akan dapat memecahkan masalah keterbatasan sarana alat permainan yang ada dengan menggunakan sumber daya yang ada di sekitar anak.


Mengapa diadakan di Jlarem, Kecamatan Ampel?
Desa Jlarem merupakan desa yang paling tidak menguntungkan secara geografis, sekaligus wilayah dimana Rumah Belajar Lentera memulai kegiatan PAUD laboratorium yaitu Kelompok Bermain “ Pelita Hati”. Kepala Subbagian Perencanaan, Penelitian, dan Pelaporan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Boyolali menyatakan banyak 3.559 anak usia wajib belajar sembilan tahun di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terdata putus sekolah pada tahun 2008. Mereka tidak dapat mengenyam pendidikan terutama akibat ketidakmampuan ekonomi keluarga ataupun jarak sekolah yang terlalu jauh dari rumah. tiga kecamatan yang berada di papan atas jumlah siswa putus sekolah ialah Selo sebanyak 456, Wonosegoro 458 siswa, serta Ampel 418 siswa. Dari sisi topografi, lanjutnya, sebagian wilayah di ketiga kecamatan itu tergolong sulit diakses. Sebagai contoh, di Desa Jlarem, Kecamatan Ampel, jarak dari sekolah mereka di lereng Gunung Merbabu menuju sekolah terdekat mencapai enam kilometer, tanpa akses sarana transportasi umum (Kompas, 19 Januari 2009).

Apa Tujuan Pelatihan? (1). Meningkatkan kapasitas tutor PAUD agar mampu memberikan pembelajaran kepada anak usia dini secara efektif dan menignkatkan awareness bahwa masih banyak alat permainan yang bisa digunakan di sekitar desa dengan memperkenalkan metoda sentra dan lingkaran. Metoda ini tidak memerlukan peralatan banyak, tetapi kecerdasan anak tetap dapat dioptimalkan dan mengutamakan keunggulan dan budaya lokal. Anak dirangsang kreatif dan mandiri dengan menggali pengalamannya sendiri. (2). Memfasilitasi masing masing peserta untuk tukar menukar pengalamannya dan kemampuannya. (3) Agar masing masing peserta pelatihan dapat saling kenal dan bekerja sama dimasa yang akan datang. Misalnya melalui sebuah forum PAUD yang akan dikelola oleh Himpaudi Kecamatan Ampel.

Apa Keluaran Pelatihan ? Peserta pelatihan diharapkan dapat mengetahui tentang hak anak, teori perkembangan psikologi anak (bagi yang berpendidikan non PAUD), bagaimana melaksanakan metoda sentra dan lingkaran dan dapat membuat Rencana Kegiatan Pembelajaran sendiri.

Sekilas... kegiatan

Tentang Kami
Awalnya Kami merintis sebuah kegiatan sedernana dengan mengumpulkan dan memberikan sepatu kepada anak anak pada tahun 1998, dimana saat itu relatif banyak anak anak ke sekolah tidak menggunakan alas kaki. Beberapa tahun kemudian kami mulai mengenal beberapa anak yang kami rasa pandai, mempunyai minat sekolah yang besar tetapi terhalang secara ekonomi. Kemudian barulah kami mencoba kegiatan pemberian bea siswa kecil kecilan kepada anak anak secara swadaya. Setelah Pemerintah memberikan Sekolah gratis kepada anak anak SD dan SMP. Kami mencoba membuka akses anak anak pada pendidikan pra- SD dengan memulai Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Beberapa kegiatan lainnya disajikan di bawah ini. Kami hanya ingin anak anak dan orangtuanya mempunyai wadah belajar secara informal dan affordable untuk kehidupannya yang lebih baik.

Kegiatan kami

Melalui program Orang Tua Asuh, anak anak dapat belajar pada usia dininya tanpa biaya. Kami memulai kelompok bermain, yang didirikan pada tanggal 17 Agustus 2009 dengan tujuan memberi akses anak anak, khususnya dari keluarga pra- sejahtera agar merasakan pendidikan sejak dini. Diharapkan PAUD ini memberikan fondasi anak anak ke jenjang wajib belajar 9 tahunnya.

Paket B. Atas inisiatif Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Boyolali, Kami memfasilitasi kegiatan Paket B bagi anak anak putus sekolah maupun orangtuanya. Kegiatan ini masih baru berjalan 1 semester, dengan 14 peserta, kami masih belum dapat meng-update anda saat ini.

Pemutaran Film Pendidikan . Kami memutar film film pendidikan yang dapat member semangat anak anak dan orangtuanya bahwa pendidikan adalah penting, disamping juga untuk meningkatkan visualisasi anak dalam menerima pelajaran di sekolah, seperti film film documenter tentang planet bumi, dunia flora dan faunanya. Pemutaran film tersebut hanya dilakukan secara sederhana dari mesin pembaca DVD dan LCD yang kami sewa.

Peyuluhan Pertanian & Kesehatan Reproduksi . Karena volunteer kami adalah ibu ibu kader Posyandu dan suaminya, maka kegiatan penyuluhan/ diskusi kelompok tani dan penyuluhan kesehatan reproduksi menjadi kegiatan yang ada tanpa direncanankan sebelumnya. Sehingga kami perpustakaan desa kami hanya menambahkan dengan penyediaan materi2 penyuluhan dan buku buku.

Perpustakaan Desa. Hingga kini, koleksi perpus desa ini sudah berjumlah lebih kurang 2,500 buah. Pengadaan koleksi awal di perpustakaan ini berasal dari buku buku Pelajaran Sekolah TK sampai SMA bekas atas sumbangan handai taulan, kemudian mendapat bantuan dari PT. Gramedia Jakarta dan World Eduacation Indonesia. Jenis buku yang terdapat di perpustakaan inipun cukup beragam dari buku pelajaran sekolah dengan Kumpulan latihan soal ujian nasional serta buku non pelajaran sekolah diantaranya mengenai pertanian dan agrobisnis, bahasan sosial, alam, fiksi, agama, dan juga sastra. Koleksi perpustakaan ini cukup bisa memenuhi kebutuhan masyarakat desa, karena mencakup banyak tema dari mulai wirausaha sampai pertanian. Dengan dukungan individual donatur, Perpustakaan desa ini mempunyai, fasilitas koneksi internet walaupun sederhana agar warga khususnya anak anak pecinta buku dapat menelusuri lebih jauh informasi yang didapat dari buku mereka baca melalui Google. Karena desa desa pelayanan kami terletak pada lereng gunung, maka dilakukan kegiatan mendatangi pemukiman warga melalui kegiatan “ojek buku”.

Pelatihan. Rumah belajar Lentera memberikan pelatihan untuk tutor PAUD dan orang tua anak, khususnya ibu ibu. Pelatihan untuk ibu ibu mengenai usaha tani/ bercocok tanam.