Tips Mengatasi Anak Susah Makan

Sumber: Anggota DechaCare.com

Masalah anak susah makan kebanyakan dialami oleh ibu yg bekerja di luar rumah. Karenanya meskipun bekerja dilar rumah ,seyogyanya orang tua tetap mengetahui perkembangan makan anak sehari-hari. Yang penting supaya gizi anak seibang orang tua perlu tahu berapa jumlah makanan sehari-hari yg harus diberikan keada anak balitanya. Untuk membantu mengatasi anak ssah makan orang tua perlu melakukan beberapa hal:

Pemberian makan sesuai umur. Setelah usia 4 bulan mulai diberi makanan pendamping(bubur susu),usia 6 bln nasi tim,usia 8 bln-1 thn mulai makanan dicincang,setelah 1 thn dpt dikenalkan makanan keluarga. Karena jika tdk mulai dikenalkan anak akan susah makan.

Jangan memberi porsi susu berlebihan. Hal ini akan menyebabkan anak kenyang sehingga susah makan.


Berikan makanan selingan namun jangan berlebihan. Diberikan diantara jam makan anak.makanan jangan manis-manis atau asin karena akan mengurangi selera makan anak.


Agar nafsu makan anak bertambah usahakan suasana makan yang nyaman.Ajak si kecil makan dengan penuh kasih sayang.


Jika anak masih susah makan periksakan ke dokter mungkin ada kelainan dalam organ tubuh. Jika tidak ada kelainan mintalah vitamin untuk merangsang nafsu makannya


Disiplin dengan waktu makan anak. Karena kalau sudah melewati waktu makan anak tidak merasa lapar lagi.


Pesan untuk ibu bekerja:



Persiapkan makanan yang akan diberikan untuk balita anda.


Pada jam makan cek kegiatan makan balita anda.


Timbang berat badannya untuk memastikan balita anda kecukupan gizi.


Selagi bisa (ada waktu)dengan si kecil kerjakan sendiri segala hal yang berhubungan dengan si kecil.


Adakan waktu rekreasi dengan si kecil, agar punya wawasan dan merasakan kebersamaan dengan keluarganya.

RASA INGIN TAHU ANAK BESAR = ANAK CERDAS. BENARKAH?

RASA INGIN TAHU ANAK BESAR = ANAK CERDAS. BENARKAH?
Oleh info



''Anak yg selalu bertanya atau rasa ingin
tahunya besar adalah anak yg cerdas.''
Benarkah pernyataan itu?
Apakah memang demikian kenyataannya?
...Ada satu hal lagi yg perlu menjadi
perhatian kita dalam menilai apakah anak tersebut
BENAR-BENAR mempunyai ciri-ciri anak cerdas.



Jika anda sudah banyak membaca buku ataupun
menerima banyak informasi tentang perkembangan
anak, pasti anda pernah mendapatkan pernyataan berikut:

''Anak yg selalu bertanya atau rasa ingin
tahunya besar adalah anak yg cerdas.''

Benarkah pernyataan itu?
Apakah memang demikian kenyataannya?

(Semoga anda tidak menjadi ragu dengan 2 pertanyaan di atas.)

Memang BENAR bahwa salah satu ciri anak cerdas
adalah anak yg rasa ingin tahunya besar, selalu
bertanya tentang banyak hal.

TETAPI, ada satu hal lagi yg perlu menjadi
perhatian kita dalam menilai apakah anak tersebut
BENAR-BENAR mempunyai ciri-ciri anak cerdas.

Apa itu?

Setelah anak mengajukan pertanyaan, ada 1 tahapan
lanjutan yg bisa dijadikan acuan apakah dia
benar-benar ingin tahu, yaitu:

''APAKAH ANAK BENAR-BENAR MEMPERHATIKAN JAWABANNYA.''

Anak yg cerdas akan bertanya banyak hal karena
memang dia ingin tahu jawabannya. Biasanya, jika
anak tersebut bertanya, dia akan 'mengejar'
jawaban kita dengan pertanyaan lanjutan, sampai
kita orangtua menjadi kewalahan dalam menjawabnya.

Inilah salah satu ciri-ciri anak cerdas yang sebenarnya!

Kadang-kadang kita melihat anak yang selalu bertanya, tetapi sebelum dijawab anak tersebut sudah bertanya lagi hal yang lain lagi secara terus menerus. Hal ini menunjukkan bahwa anak tersebut tidak benar-benar ingin tahu terhadap apa yang ditanyakannya.

Menghadapi anak seperti itu, kita perlu mengarahkan sedikit demi sedikit, sehingga anak menjadi bisa memfokuskan dirinya terhadap apa yang ingin diketahuinya.

Kemudian, sarana TERBAIK untuk memuaskan
keingin-tahuan anak adalah dengan menyediakan
buku, dan mengajarkan anak MEMBACA sejak dini.

Aktivitas membaca mempunyai pengaruh terbesar
dalam kehidupan berpikir seorang anak, yang pada
akhirnya akan berpengaruh juga terhadap tingkat
kecerdasan anak.

Untuk menstimulasi hal tersebut, kita perlu
memberikan kegiatan lanjutan setelah anak selesai membaca dalam suasana yang menyenangkan.
Misalnya, kita bisa membuat quiz tentang isi dari bacaan tersebut, dlsb. Hal ini perlu untuk melatih anak belajar menguasai isi bacaan tersebut.

Pemahaman terhadap isi bacaan merupakan tahap lanjutan yang sangat penting untuk diajarkan setelah anak mulai lancar membaca.

Yang lebih penting lagi:

JANGAN memaksa anak untuk membaca!

Beri kebebasan kepada anak untuk memilih buku
yang ingin dibacanya.

INGAT, yang penting BUKAN APA yang dibaca oleh
anak, TETAPI BAGAIMANA anak membacanya. Tentu saja, selama buku-buku tersebut sesuai untuk anak-anak.

Jangan samapai, misalnya, kita memaksa anak membaca buku tentang binatang, padahal anak sedang ingin membaca buku tentang angkasa luar.

Adil Fathi Abdullah dalam bukunya mengatakan:

''Andai kita berhasil membuat anak gemar dan
menikmati aktivitas membaca serta menjadikannya
sebagai sarana untuk meningkatkan daya pikirnya,
berarti kita telah memberikan kebaikan yang
tidak ternilai dengan harta dunia.''

Anda setuju?

Saya sangat SANGAT sependapat dengan pernyataan diatas.

------------------
catatan Redaksi:
Banyak metode untuk mengajarkan anak membaca sejak dini. BalitaCerdas.com menyediakan FLASH CARD sebagai salah satu caranya. Informasi detilnya bisa dilihat di:
www.balitacerdas.com/fc
------------------

PAUD Terpadu "PELITA HATI"

Kami baru memulai sebuah kegiatan PAUD terpadu-sebulan yang lalu. Sebuah PAUD yang ter-inegrasi dengan kegiatan posyandu dan Perpustakaan Pedesaan. Dimulai dengan 18 anak, usia 2-4 tahun, dari desa desa di lereng Gunung Merbabu, Jlarem, Apel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengag (Jateng). Lokasi PAUD tersebut sekitar 15 km barat daya Salatiga. Tujuan awalnya hanya Memberi kesempatan anak anak usia dini di pedesaan dengan memberikan mutu pelayanan yang maksimal, sekaligus membantu mempersiapkan anak2 tersebut sebelum masuk Taman kanak kanak/TK. Untuk mencapai tujuan tersebut kami akan tempuh melalui beberapa pendekatan, antara lain:

• Mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal.
• Memberikan layanan pengasuhan, perawatan dan pendidikan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik perkembangan anak.
• Memberikan stimulasi dan intervensi pendidikan dengan mendeteksi perkembangan anak normal dan berkebutuhan khusus secara optimal.
• Menjadikan setiap kegiatan bernilai ibadah.
• Mengembangkan iklim belajar yang menyenangkan, berwawasan luas yang berakar pada norma dan nilai- nilai budaya bangsa
• Mengembangkan keterampilan belajar pada tiap diri siswa.
• Memberikan kesempatan yang sama pada tiap siswa untuk menggali, mengenali, dan mengembangkan kemampuannya.

Mohon Doa Restu.