Tips singkat buat teman teman arsitek

Saya kira kebanyakan teman teman sudah tahu info di bawah ini. Saya pernah membaca sebuah buku, untuk mendapatkan ruangan yang kita inginkan menjadi cukup sinar dan sirkulasi udara bagus maka luas bukaan cahaya = minimal 20% dari luas ruangan, Luas lubang sirkulasi udara min 5% luas Ruangan. Jika Anda membutuhkan tambahan A/C, maka kebutuhan PK A/C dapat dihitung dengan cara sederhana, yaitu 500 BTU/h/m3 ruangan.

Sekilas tentang PAUD untuk Keluarga Pra Sejahtera

PAUD Salimah, PAUD Khusus untuk Anak dari Keluarga Miskin

APE dari Kardus, Lihat Hewan di Belakang Rumah

Lembaga PAUD (pendidikan anak usia dini) Salimah di Kota Probolinggo ada untuk tujuan khusus. Menjadi tempat pendidikan dini bagi anak-anak dari keluarga miskin. Bagaimana kondisinya?

FAMY DECTA MAULIDA, Probolinggo

---

Rumah sederhana milik Rusmiati, 34, di Jl Argopuro Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo berfungsi ganda. Ruang tamu dan halaman rumah itu dijadikan arena belajar dan bermain untuk PAUD Salimah.

Pada ruang tamu yang tidak begitu luas itu dipajang beberapa pengenal huruf hijaiyah, latin dan angka. Sebuah whiteboard diletakkan di sisi selatan, tepat di balik jendela.

Di ruangan itu juga ada lemari berisi buku-buku, APE (alat permainan edukatif) dan perlengkapan mengajar lainnya. Yang mengejutkan, di sisi ruang kelas itu terdapat tumpukan kardus bekas yang sengaja disimpan. Kardus-kardus itu sengaja disimpan untuk membuat APE.

Di halaman depan rumah terdapat alat permainan kuda-kudaan. Terbuat dari ban bekas yang dicat.

"Oh iya, ini rumah saya. Ruang tamu dan teras dibuat untuk sekolahnya anak-anak," ujar Rusmiati saat ditemui Jumat (9/1) lalu. Selain menjadi pemilik rumah, Rusmiati dipercaya sebagi kepala PAUD Salimah.

Rusmiati mengisahkan, PAUD Salimah sudah berdiri sejak 28 Juli 2008. Awalnya ide mendirikan PAUD bermula dari perbincangan bersama ibu-ibu di pengajian. "Ada teman pengajian itu yang punya uang dan ingin diberikan kepada orang miskin melalui pendidikan. Akhirnya dari perbincangan itu muncul kesepakatan mendirikan PAUD," ceritanya.

Yang disepakati, anak-anak dari keluarga tidak mampu agar bisa mendapatkan pendidikan di tingkat PAUD atau TK. Kemudian kesepakatan tersebut ditindaklanjuti dengan sosialisasi ke rumah-rumah di lingkungan para ibu pengajian.

Kali pertama mereka merasa pesimis mendapatkan banyak murid. Target awalnya, dapat 18 murid saja sudah bagus. Tidak tahunya, setelah ada pendaftaran murid baru, jumlahnya justru membludak sampai 48 anak.

"Yang mendaftar bukan hanya usia PAUD (2-4 tahun), tetapi banyak juga yang anak usia 5-6 tahun. Terpaksa ya kami terima dari pada anak-anak itu tidak bersekolah," tutur Rusmiati.

Berkaitan dengan umur itu, Rusmiati lebih dulu berkonsultasi dengan Dinas Pendidikan. "Apa boleh anak usia itu (5-6 tahun masuk PAUD)? Ternyata diperbolehkan karena PAUD itu tergolong usia 0-6 tahun," tuturnya.

Untuk menyetarakan pendidikan yang diperoleh murid-murid PAUD Salimah dengan PAUD lain, para guru menggunakan sistem pengajaran JSIT (jaringan sekolah Islam terpadu). Misalnya gurunya harus magang di PAUD Permata atau ikut pembinaan guru JSIT.

Soal SPP, PAUD Salimah ini tergolong murah meriah. Ini sesuai tujuan awalnya. Pembayaran disesuaikan kemampuan orang tua murid. Per bulannya setiap murid hanya dikenakan SPP Rp 5 ribu.

Dengan membayar lima ribu rupiah, para guru masih bisa menyisihkan sebagian dana untuk gizi atau makan-makan satu bulan sekali. Untuk usia 2-4 tahun bersekolah selama tiga hari, sedangkan usia 5-6 tahun sekolah setiap hari.

Kata Rusmiati, uang SPP yang dibayarkan oleh wali murid digunakan untuk kegiatan belajar murid. Sedangkan honor para guru berasal dari para donatur sekolah. Guna meminimalisir dana. Untuk belajar mengajar kerap dilakukan dengan memanfaatkan alam sekitar. Misalnya ada jadwal belajar meronce maka yang digunakan adalah pelepah pisang.

Jika ingin melihat hewan cukup di halaman belakang rumah menyaksikan sapi, kambing atau kucing. Pernah sekali waktu Rusmiati berkeinginan untuk mengajak para murid ke TWSL (taman wisata studi lingkungan). Tetapi, rencana itu gagal. Lantaran terbatasnya dana sekolah.

Bahkan untuk APE, kekreatifan guru harus digunakan. Mereka membuat sendiri dari bahan berbagai macam kardus bekas seperti pasta gigi, sabun, susu hingga lem perekat. Kardus-kardus itu dibungkus menggunakan kertas sampul warna coklat dan menyerupai balok-balok.

"Untuk puzzle kami buat dari gambar kalender, terus direkatkan, digunting-gunting lalu ditempelkan ke kardus. Mau bagaimana lagi? Biar irit. Tetapi anak-anak masih bisa memanfaatkan barang di sekitarnya untuk belajar," ucapnya lagi.

Sesekali sekolah juga mengadakan home visit ke rumah muridnya secara bergantian. Saat itulah para guru menyaksikan secara langsung kondisi perekonomian dan keluarga muridnya. Pendapatan orang tua murid di PAUD ini beragam. Semuanya dicatat dalam buku sekolah. Mulai dari gaji di bawah Rp 100 ribu hingga tertinggi Rp 600 ribu per bulan.

Sebenarnya ada satu murid yang bukan dari keluarga miskin. Tetapi anak PNS itu tetap diterima di PAUD tersebut. Sebab, rumahnya dekat dengan PAUD Salimah. Selain itu, bocahnya sendiri kadung senang bersekolah di PAUD tersebut. "Ya tidak bayar lima ribu rupiah. Tapi kami jadikan donatur sekolah," imbuh Rusmiati. (*)

Tips Menghitung Biaya Membuat Rumah

Berikut kami sajikan tips bagi Anda yang sedang mencari informasi berapa biaya membangun rumah. Kami sajikan informasi harga pasar saat ini rata rata untuk berhemat:

A. Biaya membangun (borong berikut material) berkisar minimal 1.500.000 / M2, tetapi untuk kwalitas standar mulai Rp 2.000.000 / M2 (dengan kayu kamper, Lantai keramik, Dak beton, atap Genteng, Cat Catylac)

B. Untuk .Borong Tenaga / Upah, Harga mulai 400.000 / M2.


C. .Borong Tenaga / Upah cara ketengan.
-Pasangan Bata Merah = Rp 12.000 / M2
-Pasangan bata hebel = Rp 9.500 / M2
-Plester = Rp 7.500 / M2
-Pengecatan = Rp. 6.000 / M2
-Pasang Keramik = Rp 12.000 / M2
-Cor Beton = Rp 75.000 / M3
-Bekisting beton = Rp. 12.000 / M2
-Bekisting Sloof = Rp. 9.000 / M2
-Besi beton = Rp 750 / Kg
Anda dapat bernegosiasi, tergantung volume pekerjaan.

Dalam rangka mencari dana untuk keberlanjutan program buku untuk anak, Pondok Baca Anak Jlarem juga dapat membantu Anda dalam hal konstruksi membuat rumah tinggal, misalnya mendesain Rumah kesayangan, Ruko atau Kantor. Sebagian dana Anda untuk Anak anak di Jlarem, dan menggunakan tenaga dari orangtua sebagian dari anak anak kami.