Lokasi Perpustakaan Pondok Baca Anak Jlarem ini dulunya menjadi salah satu tempat pertahanan Brigjen Slamet Rijadi dan pasukannya melawan Belanda saat Agresi Militer Belanda II”, kata mbah Suparto (81), saksi mata dari dukuh Ngalik, desa Jlarem. Slamet Rijadi adalah penggagas berdirinya Kopassus.
Sejarah Lengkap Beliau dapat dibaca pada Buku : Ign Slamet Rijadi, Dari Mengusir Kempetai sampai Menumpas RMS ,Penulis : Julius Pour, Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Penghargaan patut ditujukan pada penulisnya, Julius Pour, yang memang memiliki kapasitas tersendiri dalam menulis biografi, khususnya bagi figur yang berlatar belakang militer. Menulis figur Slamet Rijadi terbilang sulit, mengingat sumber-sumber tertulisnya sangat terbatas. Mengingat, saksi hidupnya secara alamiah akan semakin berkurang (karena faktor usia), dan kebetulan Slamet Rijadi sendiri tidak memiliki putra, sehingga jaringan kekerabatannya mungkin sudah sulit ditelusuri.
Itu sebabnya buku ini kurang mengungkap sisi kemanusiaan sosok Slamet Rijadi. Selaku Komandan Brigade setempat, Letkol (saat itu) Slamet Rijadi memimpin langsung pertempuran 4 hari, yang untuk ukuran TNI saat itu termasuk operasi skala besar. Sering disebut juga sebagai 'Serangan Oemoem' (SO), sedangkan Slamet Rijadi sendiri sebagai komandan operasi, menyebutnya sebagai afscheids aanval (serangan perpisahan) ke Kota Solo.
Sayangnya, beliau tidak sempat menyaksikan ketika Kopassus tersebut resmi berdiri (16 April 1952), karena dia terlalu cepat gugur pada 4 November 1950, saat operasi penumpasan gerakan separatis di benteng Victoria, Ambon. Almarhum Slamet Riyadi dinilai memiliki pribadi yang kuat dan memiliki rasa kesetiakawanan, senantiasa setia pada perjuangan dan pengabdiannya serta setia pada bangsa dan negaranya. Semoga menjadi penggugah semangat patriotisme bagi anak anak untuk mengisi pembangunan.
Sumber:
Google-Wikipedia
Ign Slamet Rijadi, dari mengusir Kompetai sampai Menumpas RMS, Julius Pour, PT. Gramedia-Jakarta